Kamera yang cocok buat bisnis stok foto


Untuk menjadi kontributor di agen stok foto butuh keseriusan. Foto bagus saja tidak cukup, Kalau kamera dan lensa yang anda gunakan tidak memenuhi standar, misal tidak fokus pada pembesaran 100 persen karena menggunakan lensa kit, aberasi pada lensa, vignete yang terlalu berlebihan. Meskipun begitu pake kamera murahpun masih bisa, tapi jangan harap hasilnya maksimal dari segi penjualan.Intinya kembali ke diri masing-masing sesuaikan budget saja. Karena kreatifitas jangan terbelenggu oleh keterbatasan alat.  

Photo by Alex Fu from Pexels

Komentar

  1. Mas saya mau tanya....
    1.)Kalau kita mulai pake kamera HP/saku, rekomendasi mas Rahmat sebaiknya dijual ke mana (mis : dreamstime atau yang lain)??
    2.)Untuk memulai jual foto online sebaiknya kita masukin foto foto ke website jual/beli foto atau kita buat akun paypal dulu?

    BalasHapus
  2. 1. kalau kamera hp/ saku saya rekomendasikan di 123rf mas: http://bit.ly/1QbkRNO atau di clashot.com
    2. mending masukkan dulu foto ke web, kalu dah ada penjualan baru buat paypal. kerja dulu baru terima bayaran bukan??

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama, langsung daftar saja mas untuk menikmati manfaat jepretan anda

      Hapus
    2. mas Rahmat untuk di 123rf
      di form pengisian basic information
      - Company name : ..........
      - Co. Registration No. :................
      - VAT/GST No. :.........
      untuk 3 data tsb di isi apa ya?

      Hapus
    3. gak diisi juga gak papa, barusan aku dapt transferan dari 123rf ke paypal 51,06 US$

      Hapus
  3. recommend dong camera lain selain canon eos 6d yg harga lebih miring tp kwalitas foto ga kalah bagus ..thanks

    BalasHapus
  4. saya rekomendasikan Nikon D5200 Mbak, harga hanya sekitar 6 jutaaan, coba cek http://bit.ly/1Py7Kmg

    BalasHapus
  5. Bagaimana dengan canon 60d mas?

    BalasHapus
  6. canon 60 d juga bisa, semua agen mikrostok kecuali alamy dan shutterstock

    BalasHapus
  7. Ralat mas Dhana, 60d kemungkinan besar bisa diterima di alamy dan shutterstock
    karena sensornya sudah apsc

    BalasHapus
  8. Bisa gak menggunakan lensa manual yg sudah jadul?

    BalasHapus
  9. bisa pak kilobit, yang penting kondisi lensanya masih tajem

    BalasHapus
  10. pak, kalau kameranya prosumer sony atau canon g12, sebaiknya dijual kemana ya, soalnya adanya 2 kamera itu, trims infonya

    BalasHapus
  11. Mas, aku adanya 600d lbh baik ke mana?

    BalasHapus
  12. hmm.. agensi microstock sih rata-rata semua tidak peduli anda mau pake kamera apa aja, yang penting kualitas teknis terpenuhi : rata-rata cuma minta minimal 4 MP, fokus pas, tidak goyang, tidak noise, tidak CA. Mau pake kamera super jadul juga tidak masalah asal skill Anda mampu memenuhi kriteria foto tersebut. Saya lama cuma pake canon 400d dg lensa kit, masih dapat ribuan download tiap bulan

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh lihat link porftolionya mas? jos nek ngono

      Hapus
    2. agak kurang enak nyebar portfolio mas, tapi mungkin bisa di search di google hhe, saya masih pemain kecil microstock, baru sekitar 2000-an gambar yg saya sebar, banyaak microstocker lain yg lebih jago di Indonesia. Kuncinya kalo mau hasil lumayan di microstock : harus paham bagaimana permintaan pasar microstock. Masalah teknis foto harus jernih, bebas noise, bebas CA dll itu cuma tahap pertama supaya bisa lolos seleksi kurator agensi. Selanjutnya masih ada tahap kedua yang lebih penting yaitu 'foto tersebut harus punya nilai jual'. Ga ada gunanya punya ribuan foto di portfolio tapi penjualan sedikit. Di sini harus jeli melihat maunya pasar microstock seperti apa, kadang foto yang kita nilai bagus dan nyeni, malah kurang laku di pasar microstock. Stock foto micro yg bagus mestinya bisa terjual ratusan hingga ribuan kali. Dan foto-foto seperti ini biasanya dibuat sedari awal dengan konsep sebagai stock foto, bukan sekedar foto-foto street, human interest, atau foto travel yang selama ini nganggur di hard drive kita. Bisa saja foto-foto tersebut dijual dan laku, tapi peluang laris terbesar tetap ada di foto-foto yang dari awal memang sudah disiapkan sebagai stock foto. Lihat saja portfolio microstocker Ariwasabi, portfolio nya tidak terlalu besar tapi penjualannya gila-gilaan. Kenapa? Karena memang semua fotonya dirancang dari awal dengan konsep sebagai stock foto. Oya, satu lagi, untuk membuat foto yang terang dan jernih, pencahayaan paling vital, jika tidak bisa mendapat cahaya natural yang cukup, peralatan lighting lebih penting untuk dimiliki daripada upgrade ke kamera dan lensa yang mahal. DSLR jadul dengan lensa kit 18-55, tripod dan beberapa buah flash untuk strobist mestinya sudah sangat cukup untuk membuat stock foto yang menjual.

      Hapus
    3. oke mas, makasih dah ikut sharing disini, semoga yang lain bisa mengambil manfaat dari pengalaman anda

      Hapus
  13. http://www.shutterstock.com/portfolio/search.mhtml?gallery_username=airdone&gallery_landing=1

    mas airdone, ini link porfolio anda saya share disini biar teman-teman yang lain bisa ikut belajar dari anda, :-)

    BalasHapus
  14. trims pak , ini saya udah daftar
    pak,saya lihat di foto anda ,ada lawang sewu & candi
    itu harus disertakan property release ya pak, terus prpty rels minta tanda tangannya sama siapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. property rilis hanya untuk bangunan yang sifatnya komersil seperti hotel, resto, rumah pribadi. kalo lawangsewu kan bangunan sejarah dan wisata , jadi tak perlu pake properti rilis.

      Hapus
  15. saya baru mau belajar tntg ngejual foto2 pak
    berdasarkan pengalaman website mana yang paling profitable pak?

    BalasHapus
  16. saya baru mau belajar tntg ngejual foto2 pak
    berdasarkan pengalaman website mana yang paling profitable pak?

    BalasHapus
  17. Rekomendasi bg kamera fuji atau lumix untuk jual foto dan video bg... Tapi yg harganya yg bersahabat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo jual foto pake fuji, kalo jual video pake lumix, tinggal yang dominan mana

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer